Rabu, 15 Agustus 2018

Tepat Stimulus, Pelajar Kampung Hasilkan Tulisan Panjang dan Berbobot

Foto: Muhammad Soleh Kadir

SMPN Satap Bugalima merupakan salah satu sekolah terpencil di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, NTT. Jumlah siswanya hanya 183 orang. Ruangannya hanya 5 lokal. Malah, ada salah satu ruang kapela yang dipinjam sebagai tempat belajar.
Kendatipun demikian, potensi menulis para siswa di sekolah ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Itu tergantung bagaimana cara pengajar memberikan stimulus menulis. Sebab, bila stimulusnya tepat maka tulisan yang dihasilkan pun bernas. Begitu pula sebaliknya, bila stimulusnya tidak tepat maka tulisan yang dihasilkan pun jauh panggang dari api.
Hal ini yang kami temukan tatkala saya dan Bang Asy'ari memberikan pelatihan menulis pengalaman berkesan, malam ini (Senin, 03/08/2018) pukul 18.00 sampai 21.00 di sekolah pelosok ini. Bang Ary, sapaan Asy'ari membuka dengan materi motivasi menulis. Selanjutnya, Materi Tips Menulis Catatan Pengalaman Berkesan saya paparkan di hadapan peserta.
Dalam materinya, Bang Ary menjelaskan pentingnya menulis serta kendala-kendala yang dihadapi saat menulis. Beliau juga menampilkan berbagai jenis tulisan serta contoh tulisan buah tangan beliau. Setengah jam lebih materi beliau sudahi. Selanjutnya, giliran saya menyampaikan materi.
Saya memulai materi dengan menceritakan pengalaman pertama mengikuti perkemahan di Desa Saosina. Judul ceritanya "Rajawali". Karena cerita ini menyangkut hal yang konyol, para siswa yang mendengarkan cerita ini pun melepaskan tawa sejadinya.
Tak banyak waktu, lima menit saya menjelaskan materi dengan menampilkan kerangka catatan pengalaman berkesan. Pada bagian ini, saya menampilkan contoh-contoh praktis setiap bagian. Tujuannya, agar para peserta lebih memahami secara praktis kerangka penulisan catatan pengalaman berkesan.
Pengalaman berkesan yang kami pilih, yakni kegiatan penjelajahan yang dilakukan pada siang tadi.
Karenanya, kerangka tulisan meliputi peristiwa dimulai dari pelepasan, Pos 1, Pos 2, Pos 3, Pos 4, Pos 5, Pos 6, dan Pos Penjemputan. Begitu kerangka usai dan terpampang pada layar proyektor, praktik menulis pun dimulai.
Selanjutnya, saya memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menulis catatan pengalaman melakukan penjelajahan pada siang tadi. Waktu yang saya berikan sebanyak lima belas menit. Berhubung, tidak semua peserta membawa peralatan tulis, maka praktik menulis dilakukan per-regu.
Lima belas menit usai, setiap regu sudah menyelesaikan tulisannya. Enam tulisan kami kantongi. Setelah dicermati, tulisan para siswa termasuk tulisan panjang. Itu terlihat dari jumlah paragraf dalam satu cerita. Sebagian besar terdiri dari enam paragraf. Belum lagi, setiap kerangka cerita terpenuhi secara lengkap.
Kami sempat membaca karya-karya ini. Sebab, sebelumnya kami sudah berjanji untuk memberikan hadiah kepada regu yang tulisannya terbaik. Namun, lantaran tulisan peserta bagus-bagus, kami urungkan niat itu. Penilaian akan kami lakukan besok pagi setelah malam ini kami membaca kembali karya-karya ini.
Seturut itu, kami sudah berkomitmen di awal materi bahwa tulisan para peserta ini akan kami bukukan. Karenanya, di malam ini, kami akan menulis kembali karya para siswa ke dalam format naskah buku. Begitu kelar, kami mengedit kembali tata bahasanya. Lantas, Minggu depan, karya-karya peserta malam ini akan kami kirim ke penerbit. (teks: Muhammad Soleh Kadir)
Asy'ari Hidayah Hanafi


Teks: Muhammad Soleh Kadir
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar